Kenakalan Remaja Sudah Masuk Jaringan
Kriminalitas
Minggu, 25 Maret 2012 · 16:21 WIB
Kenakalan Remaja Sudah Masuk Jaringan Kriminalitas
Ilustrasi (wordpress)
Cimahi, Psikologi Zone – Pergaulan remaja sekarang semakin
memprihatinkan dengan maraknya kenakalan remaja yang justru menjurus pada aksi
kriminal. Lebih parah lagi, siswa sekolah ikut masuk dalam jaringan kriminal.
Guru bimbingan konseling (BK) SMKN 3 Cimahi, Tri Windarwati
menceritakan pengalamannya di sela-sela workshop Juvenille Delinquent yang diselenggarakan
Fakultas Psikologi Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani). Ia menceritakan
temuannya terhadap ada sejumlah siswa yang terjerumus kenakalan remaja masuk
dalam jaringan kriminal.
“Kenakalan remaja sekarang ini sudah bukan kenakalan biasa.
Misalnya geng motor. Menyebut nama tersebut, kita sudah bisa tahu apa saja
bentuk kenakalan yang mereka lakukan. Bahkan hal-hal yang mereka perbuat sudah
masuk perbuatan kriminal, bukan cuma kenakalan remaja,” ujar Tri, Kamis (22/3).
Kenakalan remaja bukan hanya sekedar dilakukan oleh mereka,
namun ternyata didukung oleh sebuah jaringan kriminal yang lebih berbahaya.
“Berawal dari razia handphone (HP), kita temukan isi SMS
terkait sebuah jaringan penjualan anak remaja. Itu memang sangat mengejutkan.
Namun setelah kita duduk bareng dengan guru lainnya dan pihak kepolisian,
akhirnya kasus tersebut bisa kita ungkap dan kita selesaikan,” terang dia.
Bukan hanya itu, bahkan ada sekelompok anak siswa yang
memiliki penyimpangan seksual direkrut oleh sopir angkot yang memanfaatkan diri
mereka.
Kenakalan remaja seperti ini sudah bukan lagi pihak sekolah
yang harus bertindak, namun juga pihak kepolisian dan juga keluarga. Guru BK
akan sangat kewalahan menangani masalah ini bila pihak keluarga sendiri acuh
pada kondisi remaja.
Melalui workshop tentang Juvenille Delinquent, diharapkan
dapat menambah wawasan bagi setiap guru BK di Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung
dalam menangani kasus kenakalan atau kenakalan remaja menjurus kriminalitas.
“Dalam workshop ini dikenalkan bagaimana cara menangani
mereka. Diharapkan dengan adanya workshop ini bisa membantu para guru BK dalam
menangani berbagai masalah, khususnya yang berkaitan dengan kenakalan remaja di
sekolah mereka masing-masing,” ungkap Dra. Indrya A.R. Dharsono, M.A., Dekan
Fakultas Psikologi Unjani. (gm/mba)
Latar Belakang Kenakalan Remaja –
Dijaman era globalisasi dan modernisasi seperti sekarang ini
kenakalan remaja semakin mengkhawatirkan. Perlu adanya bimbingan dan pendekatan
secara psikologis agar kenakaln remaja tidak semakin parah. Banyak hal yang
menadi penyebab kenakaln remaja, salah satu di antaranya adalah mengenai latar
belakang remaja itu sendiri.
Kalau dalam Artikel Kenakalan Anak Remaja sebelumnya sudah
di bahas mengenai Tahap Tahap Perkembangan Remaja, Perkembangan Psikolog Remaja
dari contoh Artikel Kenakalan Anak Remaja serta beberapa kumpulan contoh
Artikel Pendidikan Karakter, topik kali ini mengenai latar belakang kenakalan
remaja.
Dampak kenakalan remaja
Saat ini, hampir tidak terhitung berapa jumlah remaja yang melakukan hal-hal negatif. Bahkan, dampak kenakalan remaja tersebut, banyak sekali kerugian yang terjadi, baik bagi remaja itu sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Remaja adalah seorang anak yang bisa dibilang berada pada usia tanggung, mereka bukanlah anak kecil yang tidak mengerti apa-apa, tapi juga bukan orang dewasa yang bisa dengan mudah akan membedakan hal mana yang baik dan mana yang berakibat buruk.
Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan,
selain mengarahkan untuk mempunyai teman bergaul yang sesuai, orang tua
hendaknya juga memberikan kesibukan dan mempercayakan sebagian tanggung jawab
rumah tangga kepada si remaja. Pemberian tanggung jawab ini hendaknya tidak
dengan paksaan maupun mengada-ada. Si remaja di beri pengertian yang jelas
sekaligus diberikan teladan. Sebab dengan memberikan tanggung jawab dalam rumah
akan dapat mengurangi waktu ’ kluyuran ” tidak karuan dan sekaligus dapat
melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban serta tanggung jawab dalam rumah
tangga. Mereka dilatih untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah
sehari-hari, mereka dididik mandiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar