Selasa, 15 Januari 2013

TUGAS 8.2


Tawuran Antarpelajar di Maumere 16 Siswa Diamankan




TRIBUNNEWS.COM, MAUMERE - Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Negeri 2 Maumere, kocar-kacir karena 'dihujani' batu oleh belasan siswa SMKN 1 yang menyerang sekolah itu, Sabtu (11/8/2012). Tawuran antar pelajar itu pecah diduga dipicu oleh pertandingan voli sehari sebelumnya.
Polisi yang turun melakukan pengamanan ke kompleks SMAN 2 yang beralamat di Jalan Litbang, Kota Uneng, Maumere justru menjadi sasaran amukan para siswa SMKN 1 Maumere dengan melempari mereka dengan batu.
Seorang polisi, Briptu Dedy, terkena lemparan batu. Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, dan Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian (KSPK) Polres Sikka, Aiptu Urbanus, nyaris terkena lemparan. Polisi pun mengejar para siswa SMKN 1 Maumere yang berlari menyusuri Kali Kota Uneng dan berhasil menangkap 16 orang yang diduga sebagai pelaku pelemparan.
Informasi yang diperoleh Pos Kupang (Tribun Network) di lokasi kejadian dan di Mapolsek Alok, Sabtu (11/8/2012) siang usai kejadian meenyebutkan, aksi tawuran diawali dari belasan siswa SMKN 1 Maumere yang berseragam sekolah dan bersenjatakan batu mengepung SMAN 2 Maumere dari bagian belakang RSUD Maumere dan dari bagian depan Jalan Litbang-Maumere.
Dari dua titik itulah mereka melempari para siswa SMAN 2 Maumere yang sedang mengikuti KBM. Pelemparan itu membuat siswa SMAN 1 Maumere bertahan di dalam sekolah. Mereka tidak berani keluar dari kompleks.
Polisi yang mendapat laporan bergerak cepat ke lokasi kejadian. Kasat Samapta Polres Sikka, AKP Arif Sadikin, dan Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, langsung bergerak ke Jalan Litbang guna melakukan pengamanan. Apesnya, di lokasi, polisi justru disambut lemparan batu para siswa SMKN 1 Maumere. Mobil polisi pun dihajar dengan batu.
Polisi pun tidak panik. Mereka langsung mengejar para pelaku yang mengambil langkah seribu di sepanjang Kali Mati Kota Uneng. Hasilnya, 16 siswa berhasil diciduk dan diseret ke Mapolsek Alok di Jalan El Tari Maumere untuk dimintai keterangan. Siang kemarin, Polsek Alok yang biasanya sepi, penuh dengan warga yang datang melihat para pelaku pelemparan. (ris)
LATAR BELAKANG
dipicu oleh pertandingan voli sehari sebelumnya.
DAMPAK
Seorang polisi, Briptu Dedy, terkena lemparan batu. Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, dan Kepala Sentral Pelayanan Kepolisian (KSPK) Polres Sikka, Aiptu Urbanus, nyaris terkena lemparan. Polisi pun mengejar para siswa SMKN 1 Maumere yang berlari menyusuri Kali Kota Uneng dan berhasil menangkap 16 orang yang diduga sebagai pelaku pelemparan.
PENYELESAIAN  
Polisi yang mendapat laporan bergerak cepat ke lokasi kejadian. Kasat Samapta Polres Sikka, AKP Arif Sadikin, dan Kapolsek Alok, Ipda Hendrik Aritonang, langsung bergerak ke Jalan Litbang guna melakukan pengamanan. Apesnya, di lokasi, polisi justru disambut lemparan batu para siswa SMKN 1 Maumere. Mobil polisi pun dihajar dengan batu.
Polisi pun tidak panik. Mereka langsung mengejar para pelaku yang mengambil langkah seribu di sepanjang Kali Mati Kota Uneng. Hasilnya, 16 siswa berhasil diciduk dan diseret ke Mapolsek Alok di Jalan El Tari Maumere untuk dimintai keterangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar